Pepustakaan An Namuss Online - Siapa yang sering menulis cerita di Klinik Cerita ? Yap, Nenek tahu, banyak di antara kalian yang memang senang menulis cerita, lalu mengirimnya ke Klinik Cerita. Ada yang baru mengirim 1, ada yang 5, ada yang 20, bahkan ada yang lebih dari 50 cerita. Hebat!
Ratusan cerita yang kalian kirim setiap minggu cukup membuat kacamata Nenek jadi bertambah tebal, hi hi hi. Ah, tetapi, Nenek senaaang sekali menerimanya. Nenek, kan, memang senang membaca cerita!
Tetapi, Nenek juga pernah sedih. Suatu hari, ada seorang anak yang memberi tahu Nenek kalau ada cerita di Klinik Cerita yang diambil dari majalah. Beberapa hari kemudian, Nenek juga mendapat kabar kalau salah satu dongeng di Majalah Bobo ditulis ulang oleh seorang anak, lalu diterbitkan dalam buku. Yang jelas, Nenek
sendiri pernah beberapa kali tidak memuat cerita yang dikirim di Klinik Cerita karena cerita itu diambil dari buku. Hiks, Nenek sedih. ilustrasi: dreamstime.com Mengambil karya orang lain, lalu menuliskannya sebagai karya sendiri itu namanya menjiplak . Kalau kalian rajin membaca koran, pasti pernah mendengar istilah itu, bukan? Apakah itu boleh? Tentu saja TIDAK ! Hampir sama kasusnya seperti menyontek jawaban ulangan. Bayangkan kalau kamu sudah belajar semalaman untuk mempersiapkan ulangan dan berpikir keras untuk menjawab soal-soal yang diberikan. Tiba-tiba, temanmu dengan enaknya melirik jawabanmu, lalu menuliskannya kembali di kertas ulangannya. Temanmu mendapat nilai sama baiknya denganmu tanpa perlu belajar. Tidak adil, bukan? ilustrasi: themorningnews.org Tahu enggak, kalau kalian menjiplak tulisan orang lain, kalian akan rugi sendiri. Pertama, menjiplak itu perbuatan tidak jujur. Kalau ketahuan, pasti teman-temanmu akan menganggapmu sebagai anak yang tidak jujur. Kalian akan dicemooh karena mencuri karya orang lain. Kedua, dengan menjiplak, kemampuan menulis kalian tidak berkembang. Ya iyalah, kan, nulisnya enggak pakai mikir! ^_-
sendiri pernah beberapa kali tidak memuat cerita yang dikirim di Klinik Cerita karena cerita itu diambil dari buku. Hiks, Nenek sedih. ilustrasi: dreamstime.com Mengambil karya orang lain, lalu menuliskannya sebagai karya sendiri itu namanya menjiplak . Kalau kalian rajin membaca koran, pasti pernah mendengar istilah itu, bukan? Apakah itu boleh? Tentu saja TIDAK ! Hampir sama kasusnya seperti menyontek jawaban ulangan. Bayangkan kalau kamu sudah belajar semalaman untuk mempersiapkan ulangan dan berpikir keras untuk menjawab soal-soal yang diberikan. Tiba-tiba, temanmu dengan enaknya melirik jawabanmu, lalu menuliskannya kembali di kertas ulangannya. Temanmu mendapat nilai sama baiknya denganmu tanpa perlu belajar. Tidak adil, bukan? ilustrasi: themorningnews.org Tahu enggak, kalau kalian menjiplak tulisan orang lain, kalian akan rugi sendiri. Pertama, menjiplak itu perbuatan tidak jujur. Kalau ketahuan, pasti teman-temanmu akan menganggapmu sebagai anak yang tidak jujur. Kalian akan dicemooh karena mencuri karya orang lain. Kedua, dengan menjiplak, kemampuan menulis kalian tidak berkembang. Ya iyalah, kan, nulisnya enggak pakai mikir! ^_-
Komentar
Posting Komentar